Metafor ini digunakan untuk menggambarkan ketika mahasiswa bekerja dalam sebuah proyek dosen dalam waktu yang cukup lama. Di sini, biasanya komitmen mahasiswa sangat dituntut. Tujuan model seperti ini adalah meningkatkan kualitas pekerjaan pembimbing atau dosen. Peran dosen adalah sebagai tuan atau ndoro, sedang mahasiswa sebagai budak yang harus mengikuti kehendak ndoronya.
Gelar yang didapat karena menyelesaikan skripsi, tugas akhir, tesis, atau disertasi dianggap sebagai bayaran atas pelayanan yang telah diberikan kepada dosen. Manfaat dari hubungan model ini adalah penelitian yang terarah karena penelitian mahasiswa terkait dengan dengan penelitian dosen, namun mahasiswa dapat menjadi tidak kompeten, khususnya ketika tidak bisa berkreasi dan hanya menjadi budak menunggu perintah ndoronya. Suatu saat, budak yang sudah belajar ini dapat “naik pangkat” menjadi ndoro.
Gelar yang didapat karena menyelesaikan skripsi, tugas akhir, tesis, atau disertasi dianggap sebagai bayaran atas pelayanan yang telah diberikan kepada dosen. Manfaat dari hubungan model ini adalah penelitian yang terarah karena penelitian mahasiswa terkait dengan dengan penelitian dosen, namun mahasiswa dapat menjadi tidak kompeten, khususnya ketika tidak bisa berkreasi dan hanya menjadi budak menunggu perintah ndoronya. Suatu saat, budak yang sudah belajar ini dapat “naik pangkat” menjadi ndoro.
Sumber :
0 komentar:
Posting Komentar